Friday 5 April 2013

Alkisah, seorang pemuda miskin bernama Semaun, berasal dari Benut, Pontian. Keluarganya hanyalah keluarga sederhana.Tidaklah disebut miskin. Ayahnya sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit dikampungnya. Karena kegigihannya, Semaun berjaya melanjutkan pelajaran hingga ke UTM walaupun dengan perbelanjaan seadanya.  Semasa semester 3 di kampus, Semaun jatuh hati pada seorang gadis bernama Ayu Sofea, juga sama-sama kuliah di fakulti yang sama. Ayu adalah putri seorang tokoh korporat ternama di daerah Johor Bahru dan juga masih keturunan diraja. Walaupun secara ekonomi, mereka jauh berbeza,namun itu tidak menghalang keduanya untuk saling mencintai.  Ayah Ayu yang mengetahui putrinya begitu mencintai pemuda dari keturunan biasa, tak mampu mencegah gelora cinta putrinya. Maka setelah keduanya lulus, pernikahan keduanyapun diselenggarakan dengan meriah. Pesta besar-besaran diadakan untuk mengiringi nikahan. Ayah Semaun yang tak punya banyak harta, hanya dapat memberikan bantuan sumbangan pakaian,langsir, sarung bantal, yang semuanya dibuat dan dijahit sendiri khas untuk pernikahan anaknya  Bahagiakah Ayu bersanding dengan Semaun ?  Ternyata kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Tibalah saatnya malam pengantin tiba. Mereka berduapun memasuki peraduan dengan bahagia.Namun,ketika Semaun membuka pakaiannya dan tinggal hanya memakai seluar dalam, berteriaklah Ayu dengan kuat, sebelum akhirnya pengsan tak sedarkan diri. Semaun masih dalam kebingungan dan tidak tahu kenapa isterinya histeria dan pengsan. Dilihatnya seluar dalam yang dipakai. Aduh!!! Semaun lupa yang seluar dalam itu dijahit oleh ayahnya, dibuat dari kain bekas bungkus tepung gandum. Di tengah seluar dalam itu masih terpampang jelas tulisan,”BERAT BERSIH 25 KG” .  Sudah tentu Ayu terus pengsan melihatnya. Ayu tidak dapat membayangkan seberapa besar isinya dengan berat sebegitu.


No comments:

Post a Comment